iklan

Senin, 24 November 2008

SMK GRAFIKA MY


Percetakan Yatna Yuana
Sebelum sekolah ini berdiri, sudah terlebih dahulu berdiri percetakan Yatna Yuana, yang persiapan pendiriannya telah dilakukan sejak tahun 1964 oleh Mgr. Nicolaus Geise OFM dan Bruder Michael Demon OFM. Percetakan mulai beroperasi pada tahun 1967. Kegiatan percetakan tersebut dimaksudkan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan barang cetakan dalam lingkungan di Keuskupan Bogor.

Selanjutnya percetakan Yatna Yuana ini diarahkan pula untuk memberikan pendidikan dan pelatihan ketrampilan dalam proses susun huruf tangan/mesin, cetak-mencetak dan menjilid bagi anak-anak putus sekolah, atau dari keluarga yang kurang mampu sosial ekonominya. Dengan ketrampilan itu diharapkan nanti mereka memiliki masa depan yagn diinginkannya sehingga dapat mengangkat harkat martabatnya sendiri

Sekolah Grafika Yatna Yuana
Bapak Uskup dalam pertimbangannya untuk memajukan dan mengembangkan percetakan meminta Bapak Josef Wibawadi unutk membantu Bruder Michael dalam mengelola percetakan secara profesional. Bapak J. Wibawadi pada waktu itu masih menjabat sebagai pimpinan PT Ika Grafika di Jakarta.

Percetakan ini semakin maju dan berkembang pesat. Sarana prasarana mesin dan peralatan semakin lengkap dan memadai. Bapak J. Wibawadi, Bruder Michael dan Bruder Paskalis kemudian merencanakan untuk meningkatkan lembaga ini menjadi pendidikan formal yang sederajat Sekolah Menengah Atas. Atau setingkat Sekolah Teknik Menengah Atas (STM). Untuk dapat merealisasikan gagasan tersebut dibutuhkan tenaga-tenaga guru yang memiliki kewenangan untuk mengajar.

Pada tanggal 28 Desember 1968 kami ke Bogor, bertemu dengan Bapak J. Wibawadi . Br. Michael dan Br. Paskalis di ruang depan Percetakan Yatna Yuana, Bogor. Hasil pembicaraan antara lain kami bersedia untuk merintis pendirian Sekolah Grafika Yatna Yuana, sebagai guru untuk mengajar vak-vak Grafika seluruhnya.

Kemudian diputuskan bahwa mulai tahun ajaran baru, 1 Januari 1969, berdirilah “Sekolah Grafika Yatna Yuana” Bogor. Adapun Badan Penyelenggaranya adalah Keuskupan Bogor c/q Yayasan Yatna Yuana. Tanggal tersebut dianggap sebagai tanggal pendirian secara resmi STM Grafika Yatna Yuana. Pembagian tugaspun dilakukan. Kepala Sekolah & Percetakan dijabat oleh Josef Wibawadi. Wakilnya adalah R.G.Y. Soegianto, yang merangkap sebagai guru tetap dan wali kelas. Sedangkan pengawasan asrama dipegang oleh Br. Paskalis OFM.

Pendaftaran Siswa Baru
Mulai tahun ajaran baru Januari 1969, sekolah ini sudah mulai kegiatannya dengan membuka pendaftaran siswa baru. Bebas uang pendaftaran, uang pangkal, uang sekolah dan biaya asrama. Jumlah pendaftaran ada 9 calon siswa. Semua langsung diterima. Tanpa melalui seleksi minat dan bakat.

Persetujuan Pemerintah Kodya Bogor
Dengan surat keputusan Nomor: 119/Ket./1969. tertanggal 6 Oktober 1969, sekolah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Kodya Bogor, yang menyatakan persetujuannya agar murid-murid yang lulus dari sekolah tersebut mempunyai ijasah negeri, maka yang berwajib dimintakan perhatiannya serta membantu agar kepada murid-murid Sekolah Grafika tersebut diatas, diperkenankan turut serta menempuh ujian negeri, sebagai eks tranel.

Dewan Percetakan & Sekolah
Tahun 1972 dibentuklah Dewan Percetakan & Sekolah yang bertujuan unutk memajukan dan mengembangkan sekolah/percetakan dalam satu kebijaksanaan di masa mendatang. Berkenaan dengan itu pada akhir tahun 1972, Dewan Percetakan & Sekolah dalam pertimbangannya memutuskan untuk mengangkat khusus pimpinan sekolah agar penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran siswa-siswa dapat tertangani secara profesional.

Dewan percetakan & sekolah menerbitkan Surat Keputusan, Nomor : 01/DPS/1973, tertanggal 1 Januari 1973, mengangkat :
1. Kepala Sekolah : R.G.Y. Soegianto
2. Pimpinan Percetakan : Josef Wibawadi.

Terdaftar di Kabin Jabar dan Ujian Negara
Sekolah kemudian menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek. Semua personil dilibatkan secara aktif dalam penyusunan program kerja, yang disusun mengacu pada kemampuan sekolah pada saat itu.

Tanggal 1 Oktober 1974, kami menghadap Bapak Uskup melaporkan keadaan dan perkembangan akhir sekolah, yang mana saat itu dirasakan mengalami kesulitan dalam mendapatkan akte Yayasan Yatna Yuana karena para pendiri yayasan tersebut sudah meninggal. Sehingga belum terdaftar di kabin Propinsi Jawa Barat, Bandung.

Atas dasar tersebut diatas, kemudian Bapak Uskup menerbitkan Surat Keputusan, Nomor: 367/’74, tertanggal: 1/10/’74 yang menyatakan bahwa sekolah ini diisi oleh Misi Katolik Bogor/Banten ditempatkan didalam gedung tersebut. Diterangkan pula bahwa perguruan Mardi Yuana merupakan Yayasan Pendidikan dari Misi Katolik Bogor/Banten. Dengan terbitnya SK tersebut sekolah berganti nama, semula bernama STM Grafika Yatna Yuana, menjadi STM Grafika Mardi Yuana, yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Mardi Yuana di Sukabumi sebagai penanggung jawab penyelenggaraan sekolah.

Dalam tahun ajaran 1974, sekolah sudah terdaftar dikabin propinsi Jawa Barat dan terdaftar di Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta. Pada tahun ajaran 1974 itu pula sekolah diijinkan unutk mengikutsertakan siswa kelas III (tiga) mengikuti ujian negara yagn berafiliasi ke STM Grafika Negeri IV, di Jakarta. Peserta ujian negara berjumlah 19 peserta, dan yang berhasil lulus ada 11 siswa.

Ujian Akhir Sendiri
Mulai tahun ajaran 1975, sekolah ini oleh kabin Depdikbud Propinsi Jawa Barat sudah diberikan ijin/kewenangan untuk menyelenggarakan EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) sendiri (sekarang Ujian Akhir Nasional). Peserta EBTA 23 siswa, dan berhasil lulus semuanya. Prosentase keberhasilan lulus=100%.

Siap Mental dan Produktif
Sebagai lembaga pendidikan kejuruan Sekolah Menengah Teknologi Kejuruan tingkat Atas, maka sekolah selalu berusaha terus untuk :

1. Mendidik siswa agar menjadi manusai seutuhnya yang berdasarkan Pancasila sehingga mampu membangun dirinya dan ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa dan negara.


2. Memberi bekal kemampuan siap kerja kepada siswa, sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang berpengetahuan teknis grafis yang sesuai dan memenuhi tuntutan dunia kerja.


3. Memberi bekal kepada siswa agar mampu mengembangkan ketrampilan dalam program studinya dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang grafika, serta mampu berdaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang grafika, serta mampu unutk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yang sesuai denga bidang kejuruannya.

Menerapkan Disiplin Ketat
Disiplin akan membawa kemajuan dan keberhasilan siswa, baik dalam belajar di sekolah maupun dalam membangun kepribadiannya yang dewasa. Terlebih-lebih bahwa kedisiplinan itu harus menjadi etos kerja generasi mendatang.

Bertitik tolak dari sinilah dan sadar akan hal itu, maka lembaga pendidikan ini selalu berusaha, berupaya dengan sekuat tenaga secara konsisten dan konsekuen unutk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan sedini mungkin, sejak siswa masih duduk di kelas satu.

Untuk itulah, diharapkan siswa memiliki nilai dan sikap disiplin diri yang kuat. Sehingga siswa ini sudah menjadikan disiplin sebagai budaya dan sekaligus merupakan bagian dari hidupnya sehari-hari.

Pada akhirnya, lembaga pendidikan ini diharapkan akan menghasilkan lulusan-lulusan yang bermental siap kerja, dalam arti lulusan yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, produktif, otaknya cerdas serta berketrampilan. Mentalitas kerja yang sesuai dengan tuntutan, persyaratan atau kebutuhan dunia usaha.

Praktikum
Sekolah ini memiliki akses ke unit produksi sebagai tempat praktikum siswa. Siswa mendapat bimbingan guru dan instruktur praktek dalam melaksanakan program praktek sesuai kurikulum.

Sejak duduk di kelas satu, siswa dalam semseter 2 sudah mendapatkan praktikum tipografi. Sedangkan unutk kelas II/III, disamping melaksanakan program studinya juga diberikan bimbingan instruktur praktek dalam bidang pra-cetak maupun penyelesaian grafika. Khusus siswa kelas III, secara langsung sudah dilibatkan untuk ikut bertanggung jawab dalam proses pekerjaan dan penyelesaian order cetak dari luar. Hal ini dimaksudkan, dalam upaya sekolah unutk mempersiapkan dan menghasilkan lulusan yang siap kerja di dunia usaha.

Prakerin Bekerjasama Dengan SGP/PPGI
Sejak berlakunya kurikulum pendidikan menengah kejuruan 1977 dan 1984, terdapat program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan diluar sekolah, yang dikenal sebagai Praktek Kerja Industri (prakerin). Tujuan Praktek Kerja industri adalah sebagai berikut :

1. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan guna penyesuaian diri dalam dunia kerja dan masyarakat.


2. Memantapkan ketrampian siswa yagn diperoleh dari latihan praktek di sekolah.


3. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas.


4. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta dan mahakarya


5. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.


6. Khusus bagi sekolah, untuk menjaga kemungkinan penempatan kerja bagi lulusan siswa kelas III (tiga) di dunia usaha.

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini, sekolah sejak tahun 1975 sudah menjalin hubungan kerja sama dengan Serikat Grafika Pers (SGP) dan Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia di Jakarta maupun daerah.

Kerjasama Dunia Usaha & Pusgrafin Sebagai Institusi Pasangan.
Sadar, bahwa lembaga pendidikan menengah kejuruan ini harus berusaha terus untuk meningkatkan mutu pendidikan/kelulusan yang sesuai dengan tuntutan para pemakai lulusan atau dunia kerja.
Atas dasar itulah, sekolah harus selalu berusaha terus menerus menjaga dan menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak yagn berkaitan, antara lain dengan dunia usaha/industri. Hal ini perlu dilakukan agar tetap terjaga kesinambungan antara pendidikan kejuruan dengan dunia kerja. Kerja sama yang baik antara dunia usaha dengan sekolah sebagai Institusi Pasangan sangat penting untuk :

1. Menyediakan tempat dan kesempatan melaksanakan praktek kerja industri bagi para siswa.


2. Mengetahui relevansi pendidikan menengah kejuruan dengan tuntutan para pamakai lulusan/ dunia kerja.


3. Melalui bentuk kerjasama tersebut diatas, diharapkan dunia usaha/industri dan instansi terkait ikut memiliki dan berperan serta dalam penempatan tenaga lulusan yang dihasilkan oleh sekolah.

Sejalan dengan itu, lembaga pendidikan kejuruan ini juga menjalin hubungan dan kerja sama yagn baik degan Pusat Grafika Indonesia (Pusgrafin) di Jakarta. hubungan dan kerjasama dengan Pusat Grafika Indonesia ini terutama dalam rangka peningkatan mutu tenaga pengajar/guru teknik grafika sehingga menjadi tenaga guru yang profesional dalam kejuruannya.

Permintaan Tenaga Sebelum Lulus
Sampai saat ini, masih ada beberapa perusahaan percetakan, atau yang terkait yang mengajukan permintaan tenaga kerja bidang grafika melalui sekolah, baik yang masih duduk di kelas tiga sebelum lulus, maupun yang sudah lulus.

Dunia usaha menginginkan lulusan yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, disiplin, bersedia bekerja keras, loyalitas tinggi dan bertanggung jawab dalam memenuhi formasi ketenaga kerjaan pada perusahaan tersebut.

Pendidikan Lanjutan Setelah Lulus
Pendidikan kejuruan ini adalah terminal. Dalam artian berorientasi kepada dunia kerja. Atau bahasa lain adalah dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Namun, bagi lulusan yang mampu dan berkeinginan untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, terbuka kesempatan luas untuk melanjutkan pendidikannya.

Lustrum VII: 1 Januari 2004
Tanggal 1 Januari 2004, Lembaga pendidikan ini merayakan lustrumnya yang ke-7, pesta genap berusia 35 tahun. Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sampai pada hari ulang tahun yang ke-35 dalam keadaan selamat, sehat dan sejahtera. Tahun 21004 ini juga bertepatan dengan 40 tahun perintisan PT Grafika Mardi Yuana, sebagai Unit Percetakan dan Laboratorium Praktek Siswa, yang telah dengan setia selama 35 tahun mendampingi para orang tua dan guru mendidik dan melatih siswa-siswi SMK Grafika Mardi Yuana agar menjadi tenaga-tenaga berkualitas.

Dalam kesederhanaan keberadaannya, semua kegiatan pendidikan dan pengajaran di SMK Grafika Mardi Yuana Bogr telah senantiasa berusaha menanamkan nilai-nilai luhur bagi peserta didiknya, sehingga dapat menghasilkan lulusan berkepribadian, mandiri dan menjadi tenaga yang terampil tingkat madya yang dapat mengisi kebutuhan dunia usaha , dunia industi dan dunia pembangunan. (sumber: R.G.Y. Soegianto dalam buku Purna & Masa Bakti)

0 comments:

Posting Komentar

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

grafika 69 © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu